Monday, May 25, 2020

Pembelajaran Online

Sejak munculnya pandemi Covid-19, sekolah mengubah pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran online atau sering disebut juga pembelajaran daring. Apakah pembelajaran online atau pembelajaran daring itu?

Di dalam pembelajaran online materi disampaikan melalui berbagai media berbasis internet. Ada yang menggunakan google classroom, moodle untuk mengelola kelas secara online, google meeting, zoom, webex untuk tatap muka, google form untuk penilaian, youtube untuk penyampaian materi dalam bentuk video, google drive untuk sharing materi dan banyak lagi.
Sebenarnya jika diperhatikan maka pembelajaran online ini tidak banyak perbedaannya dengan e-learning/ electronic learning. Perbedaan yang pasti diantara keduanya adalah e-learning tidak harus menggunakan jaringan/ network sedangkan online learning sudah pasti menggunakan jaringan internet. Keduanya menggunakan pola pembelajaran bermedia yang digambarkan sebagai berikut:


Pada pola diatas, media memiliki keleluasaan untuk berinteraksi dengan siswa secara langsung, sedangkan peran guru menjadi fasilitator dan evaluator dalam pembelajaran.

Dalam model pembelajaran online ini tidak hanya guru yang dituntut untuk merubah pola rutinitas mengajarnya namun siswa juga dituntut untuk lebih mandiri dalam pembelajaran.
Share:

Sunday, May 24, 2020

Konsep Online Learning

 
Pembelajaran online merupakan pengembangan dari electronic learning, pembelajaran berbasis elektronik, disingkat e-learning. Media yang digunakan dalam e-learning dapat bermacam-macam, seperti televisi, radio/ podcast, dan berbagai aplikasi komputer. Online learning menambahkan cara akses menggunakan jaringan internet, sehingga semua media pembelajaran tersebut dapat diakses kapan pun dan dari mana pun. Platform pembelajaran online juga banyak tersedia, contoh Google Classroom, Moodle, Edmodo, Sevima Edlink, dan lain-lain.

Pada salah satu artikel dalam situs www.pustaka.ut.ac.id, dikatakan bahwa online learning merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi siswa belajar lebih luas, lebih banyak dan lebih bervariasi. Siswa dapat belajar kapanpun dan dimanapun tanpa terbatas oleh ruang, jarak, dan waktu. Materi pembelajaran dapat disampaikan dalam bentuk audio, video, dan animasi sehingga menjadi lebih menarik dan tentu saja dapat diulang terus-menerus. Pembelajaran juga dapat terjadi secara interaktif dengan memanfaatkan fasilitas video conference melalui internet.

Menurut William, 1999, online learning dapat dirumuskan sebagai "a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources"
Jika dilihat lebih lanjut, maka online learning ini melibatkan ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang dimaksud juga mencakup tersedianya media jaringan yang dapat menghubungkan sebuah komputer ke dalam jaringan komputer yang lebih luas/ internet.

Ada keuntungan juga kebutuhan yang perlu disediakan dalam pembelajaran online ini.

Keuntungannya adalah
  • guru dapat dengan mudah memperbarui materi pembelajarannya tanpa harus mencetak ulang sumber materi yang akan digunakan.
  • siswa dapat mengakses materi/ media pembelajaran berulang-ulang kapanpun dan dimanapun.
  • guru dapat menyelenggarakan pembelajaran secara interaktif ataupun menggunakan media audio video/ animasi yang menarik.
  • siswa yang belajar dengan baik akan lebih cepat memahami komputer dan mengembangkan ketrampilan komputer yang dibutuhkan dengan mengakses web.
  • guru dapat menyelenggarakan penilaian dengan feedback langsung kepada siswa.

Kebutuhan online learning adalah
  • guru dan siswa wajib memiliki/ menyediakan perangkat keras dan media akses.
  • guru wajib memiliki ketrampilan menggunakan teknologi, kreatifitas, dan ketrampilan menyajikan informasi dalam bentuk visual.
  • siswa wajib memiliki ketrampilan menggunakan komputer dan mengakses web (ICT literacy).
  • siswa wajib memiliki kemampuan dalam belajar secara mandiri (independency), kreatifitas, dan cara berpikir kritis dalam menggunakan berbagai tools, seperti browsing, chatting, group discussion, video conferencing, quizz online, drill online, dll.
  • pembelajaran perlu dirancang dengan baik oleh guru, jika tidak maka akan membosankan dan tidak lebih dari komunikasi tertulis saja.
gambar dari larrycuban.wordpress.com

Kesulitan yang mungkin timbul dalam online learning adalah
  • ketersediaan akses yang memadai, hal ini mempengaruhi saat pembelajaran online berlangsung, misalnya saat penggunaan aplikasi video conference.
  • keterbatasan/ kesenjangan kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang tersedia, sehingga pembelajaran akhirnya hanya dapat diakses dalam bentuk sederhana/ teks akibatnya muncul kebosanan.
  • kurangnya kemampuan belajar mandiri dan mengatur waktu sehingga tugas-tugas makin bertumpuk dan tidak dapat menyelesaikan tepat waktu.
  • kurangnya kemampuan untuk fokus dalam belajar, sehingga tergoda untuk membuka situs-situs permainan/ media sosial lainnya.
gambar dari AdrienneHedger www.popsugar.com


Share:

Saturday, May 23, 2020

Ciri-ciri Pembelajaran Online

Pembelajaran online memiliki 4 ciri-ciri umum menurut Flinders University, Australia, yaitu personal, structured, active, dan connective.

Personal
-----------------------------
Pembelajaran online bersifat individu, artinya siswa menciptakan suasana belajar yang nyaman yang sesuai dengan keinginannya sendiri. Siswa dapat belajar di ruang belajar/ di ruang tidur tanpa harus memakai seragam sekolah, dan menentukan waktunya sendiri.
Waktu belajar mungkin tidak seleluasa yang dipaparkan diatas, karena waktu evaluasi belajar/ ujian/ tugas-tugas biasanya memiliki waktu mulai dan waktu selesai. Namun untuk pengulangan materi dapat bersifat mandiri dan kapanpun.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran online, yaitu:

  • Faktor Internal: kecerdasan, rasa ingin tahu yang tinggi, motivasi, kepribadian, dan lain sebagainya.
  • Faktor Eksternal: teknologi yang dipakai, kecepatan akses internet, lingkungan sekitar dan lain-lain.

Structured
-----------------------------
Pembelajaran online harus dirancang secara terstruktur dan sistematis/ urut sesuai dengan tingkat kesulitan atau sesuai dengan silabus pelajaran. Selain itu pembelajaran juga perlu ditampilan secara visual dan menarik, sehingga tidak membosankan, jika perlu dapat pula disajikan secara interaktif.

Active
-----------------------------
Pembelajaran online memerlukan kegiatan aktif dari siswa. Guru dapat mengaktifkan siswa dengan menggunakan teknologi, misalnya menggunakan online discussion, quizz online, forum, atau menggunakan video conference.

Connective
-----------------------------
Pembelajaran terkoneksi yang dimaksud disini adalah sebuah proses belajar yang didalamnya terjadi hubungan/ koneksi antara guru dan siswa atau antara siswa dan siswa. Sebuah pengalaman belajar dimana siswa terkoneksi dengan dunia maya melalui email, blog, percakapan online, dll. Siswa dapat menemukan banyak sumber belajar yang tidak terbatas.

Gambar dari situs Teachers pay teachers
Ciri-ciri Siswa Dalam Pembelajaran Online
-----------------------------------------------------------------
Menurut Dabbagh, N (2007) ada beberapa ciri-ciri siswa dalam pembelajaran online, yaitu:
  1. Spirit belajar, siswa dituntut mandiri dan menemukan sendiri pengetahuannya.
  2. Literasi teknologi, siswa harus memahami teknologi yang dipakai dalam pembelajaran online.
  3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi interpersonal.
  4. Kemampuan berkolaborasi.
  5. Kemandirian belajar dan mengelola waktu.

Ciri-ciri Guru Dalam Pembelajaran Online
-----------------------------------------------------------------
Menurut Hardianto ada 8 kompetensi yang wajib dimiliki seorang guru dalam pembelajaran online:
  1. Menguasai dan update terhadap perkembangan teknologi internet.
  2. Menguasai ilmu pengetahuan pokok dan pendamping.
  3. Kreatif dan innovatif dalam menyajikan materi.
  4. Mampu memotivasi siswa.
  5. Kemampuan dalam desain pembelajaran online.
  6. Kemampuan mengelola sistem pembelajaran online.
  7. Ketepatan dalam pemilihan bahan ajar pembelajaran online.
  8. Kemampuan dalam mengontrol proses pembelajaran.

Share:

Friday, May 22, 2020

21st Century Skills

Apa sih 21st Century Skills itu? Mengapa selalu dibahas dalam setiap kesempatan pelatihan guru ataupun oleh para motivator?

Yang pasti, 21st Century Skills adalah kemampuan atau ketrampilan yang wajib dimiliki di abad ke-21. Berbekal segala kemampuan dan ketrampilan ini, seorang siswa menghadapi tantangan masa depan. Dari situs www.aeseducation.com saya mendapat gambar tentang 21st Century Skills ini:


Di dalam artikel www.aeseducation.com, ketrampilan abas 21 ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

      Ketrampilan belajar (Learning Skills)
Ketrampilan ini terdiri dari:
  • kemampuan berpikir kritis
  • kreatif
  • kemampuan berkolaborasi
  • kemampuan berkomunikasi


      Ketrampilan literasi (Literacy Skills)
Ketrampilan ini terdiri dari:
  • kemampuan memahami informasi
  • kemampuan mengakses dan menyajikan berbagai media
  • kemampuan menggunakan teknologi

      Ketrampilan hidup (Life Skills)
Ketrampilan ini terdiri dari:
  • fleksibilitas dalam menghadapi kondisi
  • kemampuan leadership/ kepemimpinan
  • memiliki inisiatif untuk melakukan sesuatu
  • produktivitas kerja/ menyelesaikan pekerjaan
  • kemampuan bersosialisasi
Share: