Software Development

 Teknik Pengembangan Perangkat Lunak:

  • memahami tentang tahapan desain, coding dan testing dalam siklus pengembangan program.
  • memahami bagaimana penulisan, penerjemahan, test dan run program yang ditulis dalam bahasa tingkat tinggi.
  • menggambarkan fitur-fitur yang terdapat dalam Integrated Development Environment (IDE) untuk pemrograman, pendeteksian error, presentasi dan proses debugging.
  • memahami kesalahan program dan tipe-tipe error dalam program.
  • memahami black box testing, white box testing, dan stub testing.
  • menganalisa program.
Tahapan dalam siklus pengembangan perangkat lunak
Siklus pengembangan perangkat lunak atau dalam bahasa Inggris disebut program development cycle, terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
  • Problem solving
  • Design
  • Coding
  • Translation
  • Execution
  • Testing
Problem solving
Langkah pertama dalam penyelesaian masalah adalah mendefinisikan masalah tersebut. Langkah kedua adalah merencanakan solusi penyelesaiannya. Biasanya suatu masalah dapat memiliki lebih dari satu solusi. Solusi yang paling tepat yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Langkah ketiga adalah menentukan bagaimana penyelesaian masalah tersebut dilakukan. Ada 2 macam pendekatan pemecahan masalah, yaitu:
  • Top-down, merupakan pendekatan dalam penyusunan program dengan alur dari atas ke bawah. Dalam pendekatan ini, dimulai dengan kerangka permasalahan kemudian dipecah dalam beberapa bagian proses.
  • Bottom-up, pendekatan dimulai dengan melihat sub permasalahan/ modul yang lebih kecil, kemudian menggabungkan modul modul untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih besar.
Design
Tahapan desain atau perancangan ini dapat dimulai dengan membuat identifier table. Tabel ini membantu merencanakan struktur data yang akan digunakan dalam program. Pembuatan algoritma, flowchart, atau pseudocode dapat membantu perencanaan program.

Coding
Setelah mendesain program penyelesaian masalah, maka kita perlu  memilih bahasa pemrograman yang akan digunakan. Jika kita menguasai lebih dari satu bahasa pemrograman, maka kita harus memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing bahasa pemrograman.
Selain itu kita juga mungkin mendapatkan kesalahan sintaks (syntax error) dalam program yang kita buat. Syntax error adalah kesalahan penulisan perintah/ grammatical error.

Translation
Kesalahan sintaks biasanya dapat dilihat jika menggunakan interpreter atau compiler yang ada dalam bahasa pemrograman. Baik compiler atau interpreter adalah penerjemah, yang menerjemahkan kode program tingkat tinggi menjadi kode mesin agar dapat dieksekusi oleh komputer.
Perbedaan compiler dan interpreter adalah:
  • compiler menerjemahkan kode program sekaligus, sementara interpreter menerjemahkan kode program baris demi baris.
  • jika dilihat dari waktu yang dibutuhkan untuk sebuah program, maka compiler menerjemahkan kode program lebih cepat dibandingkan interpreter.

Gambar diatas merupakan contoh syntax error yang ditampilkan pada Python shell setelah proses run module.

Execution
Pada saat penulisan program, mungkin kita perlu beberapa kali percobaan sebelum program di-compile. Setelah kita mengeksekusi program, mungkin program akan mengalami "crash", yang artinya program berhenti bekerja. Dalam kondisi ini kita membutuhkan Debugging.
Debugging adalah proses pendeteksian bug atau potential error dari kode program yang berdampak negatif, seperti sistem yang tiba-tiba berhenti atau "crash".
Kadang-kadang, program dapat berjalan dan menghasilkan output. Namun ternyata program berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Testing
Pengujian program dilakukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau bug dalam kode program yang telah kita buat sebelumnya.


| 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |

0 comments:

Post a Comment